Sabtu, 18 Mei 2013

bismillahirrahmanirrahim


Untuk hal tersebut di atas maka marilah kita mencoba untuk sedikit meneympatkan kepada nurani kita, sekedar merenungkan baris kata dan kaliimat demi kalimat di bawah ini dan tanyalah diri kita apakah betul kita ini seorang "Pecinta Alam".Ada saatnya kita kembali atau ingin kembali kepada suatu kesendirian,dimana segalanya tak hendak terusikan kecuali getaran jiwa-jiwa debaran jantung dan gejolak rasa yang terdengar menyapa dengan sebentuk kesetiaanya. Diterpa cahaya mentari siang yang ganas menyengat ubun-ubun ditimpa hujan dan dinginnya angin serta embun dan kabut gunung, berpenat penat menganyunkan kaki di hutan lebat dengan tumbuhan dan binatang yang mungkin membahayakan diri diman nyawa kita sebagai taruhannya.Berjalan pada malam-dini-pagi-siang dan sore hari,yang terkadang dipoles lembayung asri bak warna cinta dari sang surya nan redup memerah.

Cantik bintang dan manjanya rembulan yang terkadang rajin mengintip di sebelah dahan, menatap iba insan-insan yang tidur di atas pohon-di bawah jas hujan dengan persediaan makanan dan minuman yang serba terbatas,disertai cekamn rasa sepi yang melilit dan setumpuk keetegangan manakala tiba saatnya menuruni jurang dan merangkak menerobos goa. Untuk apa semua itu kita lakukan, apa maksudnya dan apa tujuannya?. Kenapa kita tidak tidur saja diatas kasur yang empuk, dibawah selimut dan setumpuk bantal yang hangat ditambah dengan penerangan yang nyaman serta makanan yang lezat yang serba tersedia di almari atau di dalam kulkas? Tidakah hidup ini kita sia siakan? Kalau begitu lalu untuk apa ini semua?.Apakah untuk sekedar jago-jagoan untuk-untuk sok sokan,atau ada niat untuk menaklukan kebuasan dan keganasan alam? dan siapa yang mengatakan bahwa alam itu itu ganas siapa yang mengatakn alam itu buas? atu apakah bukan karena kita sendiri yang memang tidak tahu diri! tidak mau tahu aturan dan tidak mau kenal norma-norma yang diberikan Tuhan kepada kita selaku mahluknya! Janganlah sekedar mencari kambing hitam, kawan !!!

Walaupun kita belum dapat mencintai alam dengan seutuhnya,akan tetapi kita tetap berusaha untuk mencapai ke arah itu,Dengan cara kita sendiri,yakni bersahabat langsung dengan alam bebas. Bercanda-berkelakar dengan semak belukar,berusaha membebaskan diri dari tantangan,sekaligus melatih fisik dan mental didalam menghadapi segala rintangan dan kenyataaan hidup.Dengan upaya mendekati alam, maka tiada lain harapan kita yaitu untuk dapat menemukan diri kita sendiri dan untuk dapat memuji-mensyukuri dan mentafakuri akan kebesaran Tuhan. Kebesaran Tuhan sudah jelas dapat terlihat pada alam dan ciptaanNya. Kemudian daripada itu maka akan timbul pula kesadarn pada diri serta pengakuan secara jujur bahwa betapa tidak berartinya kita, betapa kecilnya kita walau hanya dibandingkan dengan alam ciptanNYA, walau cuma dengan lingkungan yang hanya sebatas jarak pandang saja, dus disinipun kita sudah mendapatkan hikmah dan kesimpulan bahwa betapa maha besarnya tuhan - betapa maha kuasanya tuhan ! betapa maha sedikitnya yang telah kita ketahui dan telah kita peroleh, betapa tidak terhingganya fungsi dari lukisan tuhan.

Untuk itu kami mengajak kepada semua, marilah berguru kepada alam, mencoba untuk mencari - mengerti - merasakan dan - sekaligus memiliki apa-apa yang belum kita peroleh di alam raya ini dengan dibekali iman dan taqwa kepada penciptanya, marilah kita cari apa sebenarnya fungsi alam untuk kita, sebab disinilah kuncinya kecintaan kita kepada alam.Bersahabatlah dengan alam, timbalah ilmu pengetahuan darinya, dari alam yang asli - lugu serta bebas. dapatkan lah keindahan alam dan belajarlah mengerti akan keindahan alam, sebab di dalam keindahan akan kita rasakan ketenangan dan didalam ketenangan akan kita dapatkan keindahan. dan kalau kita sudah mendapatkan keindahan itu dari alam, maka peliharalah alam yang telah memberikan keindahan itu. marilah tunjukan dulu tanggung jawab kita terhadap alam, kalau memang kita ingin membanggakan diri sebagai pecinta alam.Akhirnya kita sekarang sudah bisa bertanya dan menjawab terhadap diri kita sendiri, apakah sudah bersedia dan pantas di panggil dan di sebut seorang pecinta alam ? 

Gunung adalah sekolah yang terbaik dalam pembinaan karakter manusia (walter bonatti) 



Buku raport sekolah bagi pendaki gunung terletak pada akhlak dan moralnya.dengan berpedoman pada kode etik pecinta alam indonesia tahun 1974 (KJS)

0 komentar:

Posting Komentar